judul
KALENDER PENERBANGAN
Monday, 3 November 2014
Monday, 14 April 2014
Nilai Tukar Rupiah Membaik, Harga Tiket Pesawat Bisa Turun
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kementerian perhubungan mengevaluasi kembali besaran kenaikan harga
tiket penumpang pesawat kelas ekonomi angkutan udara, menyusul
membaiknya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Setelah rupiah relatif menguat sejak Maret lalu, biaya fuel surcharge untuk tiket pesawat kelas ekonomi belum turun hingga evaluasi dari Kemenhub selesai dilakukan.
“Sedang dievaluasi per tiga bulan. Kalau memang diperlukan atau tidak kita lihat, karena harga fuel juga naik, bukan rupiah saja (yang turun),” ujar Herry Bakti, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub di Jakarta, Senin (14/4/2014).
Kenaikan fuel surcharge terbagi menjadi dua, yakni untuk pesawat jenis jet, dan pesawat jenis turbo prop (baling-baling). Pesawat jet dengan jarak rute rata-rata 664 km, dikenai tambahan Rp 60.000 untuk jam pertama. Sementara itu, surcharge jam kedua besar Rp 60.000 dikalikan 0,95, dan jam ketiga dikalikan 0,90.
Adapun surcharge untuk pesawat turbo prop atau baling-baling sebesar Rp 50.000, pada jam pertama dengan rata-rata jarak 348 km. Pada jam kedua, besaran surcharge dikalikan 0,90, dan pada jam ketiga dikalikan 0,85.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan No 2 tahun 2014 tentang Besaran Biaya Tambahan Tarif Penumpang Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal dalam Negeri.
Naiknya tambahan biaya (surcharge) akibat kenaikan harga avtur dan melemahnya rupiah terhadap dollar AS yang sempat menembus Rp 12.200 per dollar AS pada bulan Februari lalu.
Sumber : bisniskeuangan.kompas.com
Setelah rupiah relatif menguat sejak Maret lalu, biaya fuel surcharge untuk tiket pesawat kelas ekonomi belum turun hingga evaluasi dari Kemenhub selesai dilakukan.
“Sedang dievaluasi per tiga bulan. Kalau memang diperlukan atau tidak kita lihat, karena harga fuel juga naik, bukan rupiah saja (yang turun),” ujar Herry Bakti, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub di Jakarta, Senin (14/4/2014).
Kenaikan fuel surcharge terbagi menjadi dua, yakni untuk pesawat jenis jet, dan pesawat jenis turbo prop (baling-baling). Pesawat jet dengan jarak rute rata-rata 664 km, dikenai tambahan Rp 60.000 untuk jam pertama. Sementara itu, surcharge jam kedua besar Rp 60.000 dikalikan 0,95, dan jam ketiga dikalikan 0,90.
Adapun surcharge untuk pesawat turbo prop atau baling-baling sebesar Rp 50.000, pada jam pertama dengan rata-rata jarak 348 km. Pada jam kedua, besaran surcharge dikalikan 0,90, dan pada jam ketiga dikalikan 0,85.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan No 2 tahun 2014 tentang Besaran Biaya Tambahan Tarif Penumpang Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal dalam Negeri.
Naiknya tambahan biaya (surcharge) akibat kenaikan harga avtur dan melemahnya rupiah terhadap dollar AS yang sempat menembus Rp 12.200 per dollar AS pada bulan Februari lalu.
Sumber : bisniskeuangan.kompas.com
Wednesday, 19 March 2014
Maskapai Sky Aviation Hentikan Operasional
JAKARTA, TRIBUN - Maskapai Sky Aviation dipastikan berhenti beroperasi untuk sementara. Pasalnya, Sky masih menunggu investor baru yang mau menyuntikkan dana untuk operasional maskapai.
"Ya sementara kami tutup. Saat ini kami sedang menungggu pembicaraan dengan investor baru," kata Sutito Zainudin, General Manajer Marketing PT Sky Aviation, melalui pesan singkat (SMS) kepada Tribunnews, Rabu (19/3/2014).
Belum jelas batas waktu penghentian sementara operasional penerbangan Sky Aviation tersebut. Ketika dihubungi, Sutito hanya menjawab,"Saat ini sedang dibahas dan segera diinformasikan."
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 105 calon penumpang Sky Aviation dari Natuna tujuan Batam dan Pontianak terpaksa membatalkan keberangkatannya, Rabu (19/3). Pasalnya, semua penerbangan maskapai Sky Aviation di seluruh Indonesia dibatalkan.
District Manajer, Sky Aviation Natuna, Yati Erawani mengatakan baru mengetahui informasi pagi tadi pukul 08.00. "Kami tidak diinformasikan sebelumnya, saya pun dapat kabar dari penumpang di Batam. Semua penerbangan di seluruh Indonesia Sky nggak jalan hari ini," ujar Tatik.
Tatik mengakui, cuma counter Sky di Natuna yang buka hari ini. "Karena kami belum dapat info resmi dari manajemen pusat. Saya sendiri dapat informasi dari penumpang di Batam," ujarnya.
Ada sebanyak 83 calon penumpang yang akan berangkat ke Batam dan 22 penumpang yang akan berangkat ke Pontianak.
"Untuk uang tiket yang ke Pontianak kami sudah dapat untuk dikembalikan, tapi untuk yang ke Batam saat ini belum ada," sebut Tatik lagi.
Tatik mengatakan masih menunggu informasi dari manajemen pusat. Bahkan Pemkab Natuna melalui bagian umum informasinya akan mencarter pesawat Sriwijaya Air untuk mengangkut penumpang dari dan ke Natuna.
"Belum tahu sampai kapan, tapi kemungkinan bisa sampai hari Sabtu," ujar Tatik.
Perlu diketahui, harga tiket ke Pontianak seharga Rp 755 ribu. Harga ini merupakan subsidi Pemkab Natuna ke Sky. Sementara harga tiket ke Batam dalam kisaran Rp 1 juta. Ini yang akan dikembalikan konter SKY ke calon penumpang.
Saat ini, Sky mengoperasikan tiga unit pesawat Sukhoi SSJ-100, lima unit Fokker F50, satu unit Fokker 100, satu unit Caravan, dan satu unit Cirrus SR-22. (Sanusi)
Sumber : http://jabar.tribunnews.com
Sunday, 16 March 2014
Boeing 777-200ER Milik Malaysia Airlines
Sabtu, tanggal 8 Maret 2014 lalu, dunia digemparkan dengan menghilangnya pesawat milik Malaysia Airlines yakni Boeing 777-200ER dengan kode penerbangan MH370 yang hilang dari pantauan. Pesawat tersebut diketahui berangkat dari kuala lumpur pukul 00.41 waktu setempat, namun sekitar pukul 01.22 pesawat hilang kontak dengan pusat kendali. Sehingga pihak pusat kendali melaporkan insiden tersebut secara resmi kepada pihak Malaysia Airlines pada pukul 02.40. Namun hingga kini pesawat tersebut belum berhasil ditemukan. Sehingga petugas gabungan baik dari Malaysia, Singapura, Indonesia, Vietnam, Filipina, China serta Amerika memperluas area pencarian.
Boeing 777-200ER sebelumnya pernah mengalami kecelakaan kecil pada tahun 2012 lalu. Meski tidak ada korban luka, kecelakaan tersebut sempat membuat ujung sayap pesawat patah namun sudah diperbaiki. Menurut catatan, Boeing 777-200ER milik Malaysia Airlines telah memiliki 20.243 jam terbang dan dalam kondisi layak untuk melakukan penerbangan. Pesawat ini juga telah mengangkut bahan bakar yang cukup untuk melakukan penerbangan yang lebih jauh kurang lebih selama tujuh setengah jam.
Boeing 777-200ER dengan kode penerbangan MH370 mempunyai tempat duduk yang terdiri dari kelas bisnis dan ekonomi. Pesawat ini melakukan penerbangan perdananya pada tanggal 2 Mei 2002 serta mempunyai jarak tempuh maksimal sekitar 14.305 kilometer. Pesawat tersebut bermesin dua Rolls Royce Trent 800. Dari pihak maskapai sendiri telah memberikan keterangan bahwa kapten pesawat untuk penerbangan MH370 sendiri adalah seorang pilot yang telah memiliki pengalaman terbang selama 18.365 jam, sedangkan Ko pilotnya adalah seorang yang telah memiliki pengalaman terbang selama 2.763 jam.
Dengan kondisi pesawat yang telah diuji oleh tim ahli dan layak terbang, persediaan bahan bakar yang cukup serta kapten pilot yang telah memiliki 18.365 jam terbang, hilangnya pesawat ini menyisakan misteri.
SUMBER : http://www.utiket.com
Wednesday, 5 March 2014
Garuda Indonesia Kembali Layani Penerbangan Ke dan Dari Bandara Adi Sucipto Jogjakarta
Sehubungan dengan akan kembali beroperasinya Bandara Adi Sucipto Jogjakarta sesuai dengan NOTAM (notice to airman) yang dikeluarkan oleh otoritas penerbangan Jogjakarta, maka Garuda Indonesia, mulai hari ini, Rabu (19/2) akan kembali melayani penerbangan dari dan menuju Jogjakarta.
Mengingat operasional Bandara Adi
Sucipto, Jogjakarta, khusus hari ini (19/2) baru akan dibuka pada pukul
12.00 (LT), maka penerbangan Garuda Indonesia yang beroperasi juga akan
disesuaikan dengan waktu dimulainya operasional Bandara Adi Sucipto.
Melalui penyesuaian tersebut, penerbangan Garuda Indonesia yang
seharusnya beroperasi sebelum pukul 12 .00 (LT) baru akan beroperasi
setelah jam operasional bandara dibuka.
Adapun jadwal keberangkatan penerbangan
Garuda Indonesia yang terkena dampak penyesuaian penerbangan dari dan
menuju Bandara Adi Sucipto, Jogjakarta, pada Rabu (19/2), terdiri dari :
Rute
|
Flight
|
Jadwal Normal
|
Jadwal Penyesuaian
|
Jakarta - Jogjakarta
|
GA 202
|
05.50 (LT)
|
10.50 (LT)
|
GA 204
|
08.05 (LT)
|
10.55 (LT)
|
|
GA 206
|
10.05 (LT)
|
14.10 (LT)
|
|
Jogjakarta – Jakarta
|
GA 201
|
06.00 (LT)
|
12.05 (LT)
|
GA 203
|
07.50 (LT)
|
13.50 (LT)
|
|
GA 205
|
10.05 (LT)
|
12.55 (LT)
|
|
GA207
|
12.05 (LT)
|
16.10 (LT)
|
|
Jogjakarta - Denpasar
|
GA250
|
07.55 (LT)
|
14.00 (LT)
|
Denpasar - Jogjakarta |
GA251
|
06.50 (LT)
|
11.55 (LT)
|
Jogjakarta - Balikpapan
|
GA665
|
10.10 (LT)
|
13.50 (LT)
|
Balikpapan -Jogjakarta
|
GA 664
|
08.30 (LT)
|
11.15 (LT)
|
Sementara itu, jadwal penerbangan Garuda Indonesia yang beroperasi diatas jam 12.00 (LT), akan tetap berjalan normal.
Melalui Bandara Adi Sucipto, Jogjakarta, Garuda Indonesia melayani sebanyak 28 penerbangan setiap harinya yang terdiri dari :
- Jogjakarta - Jakarta (pp) : 20 x penerbangan
- Jogjakarta – Denpasar (pp) : 6 x penerbangan
- Jogjakarta – Balikpapan (pp) : 2 x penerbangan
Sementara itu, penerbangan Garuda
Indonesia dari dan menuju Solo, hingga saat ini masih belum dapat
beroperasi, dikarenakan belum dibukanya operasional penerbangan Bandara
Adi Sumarmo, Solo.
Sebelumnya, Garuda Indonesia, pada hari
Sabtu (15/2), juga telah membuka layanan penerbangan di Bandara Ahmad
Yani, Semarang, menyusul kemudian pada hari Minggu (16/2), Garuda
Indonesia juga kembali membuka operasional penerbangan dari Bandara
Juanda Surabaya, Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang, dan Bandara
Hussein Sastranegara, Bandung.
Kepada para penumpang yang akan melakukan konfirmasi dan pengecekan jadwal keberangkatan penerbangan, dapat menghubungi Call Center Garuda Indonesia (24 jam) di nomor 021-2351 9999 dan 0804 1 807 807.
Garuda Indonesia akan terus memonitor
situasi dan perkembangan berkaitan aktivitas Gunung Kelud, dan Garuda
Indonesia akan melaksanakan penerbangan mengacu pada NOTAM yang
dikeluarkan oleh otoritas penerbangan yang berwenang.
Jakarta, 18 Februari 2014
PT GARUDA INDONESIA (Persero) Tbk.
VP CORPORATE COMMUNICATIONS
PUJOBROTO
Sunday, 2 March 2014
Penerapan Fuel Surcharge Pertimbangkan Aspek Sosial
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Mulai kemarin (26/2), pemerintah telah memberlakukan biaya tambahan (surcharge) pada tarif penerbangan komersial.
Menteri Perhubungan, Evert Ernest Mangindaan mengungkapkan bahwa besaran surcharge sebesar Rp 60.000 untuk penerbangan dengan pesawat jet dan Rp 50.000 untuk pesawat turbo propeller sudah melihat sisi sosial bagi penumpang.
"Nilai ini yang paling minimal, padahal sebelumnya maskapai meminta angka yang lebih tinggi, tapi kami tolak," ujar Mangindaan, Kamis (27/2/2014).
Ia menyatakan pilihan menerapkan surcharge ini sebagai langkah agar maskapai tidak bangkrut. Menurutnya jika maskapai bangkrut, maka masyarakatnya juga yang susah.
Nantinya, penerapan surcharge ini akan selalu dievaluasi, dalam tiga bulan akan dilihat perkembangannya menyusul penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.
"Jadi jika rupiah semakin kuat, maka surcharge ini bisa turun, dan surcharge bisa dicabut bila nilai tukar Rp 10.000 per dollar," ujarnya.
Namun, Mangindaan menghimbau maskapai penerbangan bahwa ada atau tidak ada surcharge, pelayanan harus prima. Ia mengakui masih ada kekurangan pelayanan, yakni dengan banyaknya delay dan saat ini sedang jadi perhatian maskapai dan segera diperbaiki.
sumber : http://www.tribunnews.com
Wednesday, 15 January 2014
Tips Jika Koper Hilang di Bandara
Jakarta:Bandara
bisa dibilang menjadi kawasan terpadat. Bandara Soekarno Hatta Jakarta
saja misalnya, tiap harinya ada sejuta lebih orang turun naik pesawat.
Pun di kota-kota sibuk lainnya di mancanegara.
Tak jarang kejadian koper hilang atau terbawa penerbangan lain sering terjadi. Berikut tips agar koper anda tak terbang melayang:
1. Nomor Jalur Bagasi
Di sejumlah bandara, ada banyak jalur penurunan bagasi. Pastikan Anda berada pada jalur yang tepat. Lihat pengumuman nomor penerbangan di atas jalur bagasi.
2. Kartu Klaim
Banyak orang mengabaikan kartu klaim yang biasa menempel pada boarding pass atau tiket. Apalagi jika kartu ini terpisah dari boarding pass. Padahahal kartu ini harus Anda jaga karena selain sering ada pemeriksaan juga bermanfaat jika koper Anda tidak ditemukan.
3. Koper dalam Penerbangan Lain
Untuk kasus ini koper biasanya akan kembali. Hanya dibutuhkan kesabaran menunggu karena bisa memakan waktu sehari.
4. Identitas dan Tanda Khusus
Sebaiknya tempelkan keterangan identitas seperti nama, alamat, kota asal, dan nomor yang bisa dihubungi. Selain itu berikan tanda khusus di tas Anda agar mudah dikenali dan tidak tertukar.
5. Satu Pasang Pakaian
Siapapun tentu ogah jika kopernya hilang atau tertinggal tapi untuk berjaga-jaga Anda perlu membawa sepasang atau dua pasang pakaian di tas yang diletakan di kabin. Sehingga jika ada hal buruk terjadi Anda masih memiliki pakaian ganti. Peralatan mandi mini pun perlu disiapkan.
6. Pisahkan Barang Berharga
Idealnya koper di bagasi hanya berisi pakaian dan alat kecil lainnya. Pisahkan barang berharga seperti laptop, identitas, dan dokumen penting lainnya. Simpan di dalam tas yang diletakan di kabin.
sumber : http://www.tempo.co
Tak jarang kejadian koper hilang atau terbawa penerbangan lain sering terjadi. Berikut tips agar koper anda tak terbang melayang:
1. Nomor Jalur Bagasi
Di sejumlah bandara, ada banyak jalur penurunan bagasi. Pastikan Anda berada pada jalur yang tepat. Lihat pengumuman nomor penerbangan di atas jalur bagasi.
2. Kartu Klaim
Banyak orang mengabaikan kartu klaim yang biasa menempel pada boarding pass atau tiket. Apalagi jika kartu ini terpisah dari boarding pass. Padahahal kartu ini harus Anda jaga karena selain sering ada pemeriksaan juga bermanfaat jika koper Anda tidak ditemukan.
3. Koper dalam Penerbangan Lain
Untuk kasus ini koper biasanya akan kembali. Hanya dibutuhkan kesabaran menunggu karena bisa memakan waktu sehari.
4. Identitas dan Tanda Khusus
Sebaiknya tempelkan keterangan identitas seperti nama, alamat, kota asal, dan nomor yang bisa dihubungi. Selain itu berikan tanda khusus di tas Anda agar mudah dikenali dan tidak tertukar.
5. Satu Pasang Pakaian
Siapapun tentu ogah jika kopernya hilang atau tertinggal tapi untuk berjaga-jaga Anda perlu membawa sepasang atau dua pasang pakaian di tas yang diletakan di kabin. Sehingga jika ada hal buruk terjadi Anda masih memiliki pakaian ganti. Peralatan mandi mini pun perlu disiapkan.
6. Pisahkan Barang Berharga
Idealnya koper di bagasi hanya berisi pakaian dan alat kecil lainnya. Pisahkan barang berharga seperti laptop, identitas, dan dokumen penting lainnya. Simpan di dalam tas yang diletakan di kabin.
sumber : http://www.tempo.co
Bandara Halim Dibuka, Ini Tanggapan Traveler Indonesia
Jakarta - Hari ini, Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur resmi dibuka untuk penerbangan komersil. Banyak tanggapan dan komentar yang dikemukakan traveler Indonesia, terutama soal pemeliharaan dan lalu-lintas udara.
detikTravel pada Jumat (10/1/2014) melempar survei di Twitter soal dibukanya Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur. Banyak tanggapan yang dikemukakan traveler Indonesia, salah satunya soal traffic alias lalu-lintas udara.
"Semoga dengan dikomersialkannya Bandara Halim, traffic yang terjadi di Bandara Soetta tidak separah sebelumnya," tutur Odika Bayu lewat akun @odikabayoe.
Beberapa maskapai yang memulai penerbangan komersil dari Bandara Halim adalah Citilink, disusul oleh Garuda Indonesia. Maskapai bujet AirAsia juga berencana membuka rute dari Bandara Halim.
Mengingat penerbangan komersil di Bandara Halim akan terus bertambah, Pandanesia lewat akun Twitter @mariaannisa menekankan adanya bus shuttle dari Bandara Halim ke Bandara Soekarno Hatta.
"Diperbanyak shuttle penumpang dari Bandara Halim-Bandara Soetta, supaya penumpang transit nggak kelimpungan," tuturnya.
Hal tersebut sama dengan yang diberlakukan di Bangkok, antara Bandara Suvharnabhumi dengan Don Moeang. Terdapat bus umum yang menghubungkan kedua bandara di ibukota Thailand tersebut Di Bandara Soekarno Hatta, tak jarang pesawat delay karena mengantre di landasan. Hal itu memicu tanggapan dari seorang traveler bernama Irena Napitupulu.
"Nggak perlu ngantri untuk terbang sampai sejam-an di landasan. Dan nggak ada lagi macet di udara," tuturnya lewat akun @irena_f.
Soal delay alias keterlambatan ini menjadi salah satu kekuatiran utama para traveler. Lalu-lintas udara di Bandara Soekarno Hatta memang tergolong padat, sehingga pesawat harus mengantre di landasan sebelum lepas landas atau berputar-putar dulu di udara sebelum mendarat.
"Semoga penerbangan nggak banyak delay, itu saja sudah cukup," tutur traveler Darwance Law lewat akun Twitternya, @Darwance_Law.
sumber : http://travel.detik.com
Subscribe to:
Posts (Atom)