judul

*** KURNIA INDAH TRAVEL - Reservasi Tiket Pesawat Online & Loket Listrik - PPOB ***

KALENDER PENERBANGAN

Monday, 23 September 2013

Garuda Travel Fair 2013, Paket Wisata Lebih Murah

TEMPO.CO, Jakarta - Garuda Indonesia Travel Fair 2013 resmi digelar mulai 13 September hingga 15 September di Jakarta Convention Center (JCC).
Pameran ini diikuti 50 agen wisata dan 20 industri perhotelan sebagai peserta yang menawarkan tiket murah, diskon, serta paket tur. Bagi yang ingin bepergian dengan tiket lebih murah, bisa datang ke pameran ini.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Persero Tbk, Emirsyah Satar, mengatakan bahwa selama pameran ada berbagai penawaran menarik, antara lain diskon tiket domestik dan internasional hingga 25% untuk kelas eksekutif dan ekonomi.
Maskapai penerbangan ini membuat program Best Deal, yakni pengunjung mendapatkan berbagai penawaran menarik untuk tiket domestik dan international (persediaan tiket terbatas). Selain itu, ada  juga program Happy Hour, yaitu tersedianya sejumlah diskon yang berlaku hanya pada waktu tertentu (berlaku untuk rute domestik dan international).
"Di pameran ini, kami memberikan penumpang leluasa mendapatkan tiket atau merencanakan perjalanan dengan harga murah," kata Emirsyah dalam pembukaan Garuda Indonesia Travel Fair di Main Lobby, JCC, Senayan, Jakarta, pada 13 September 2013.
Menurut Direktur Pemasaran dan Penjualan Garuda Indonesia, Erik Meijer, pasar utama dalam travel fair ini adalah orang Indonesia untuk memilih destinasi dalam dan luar negeri. »Kesempatan membeli tiket murah di sini,” katanya.
Erik mengatakan, Garuda menargetkan pengunjung 55 ribu dengan nilai transaksi Rp 60 milyar. PT Bank Negara Indonesia Tbk melalui Direktur Konsumer & Ritel BNI, Darmadi Sutanto, menyebutkan bahwa BNI menargetkan nilai transaksi Rp 36 milyar dari pengguna kartu debet dan kredit sepanjang penyelenggaraan pameran.
Pameran wisata ini berlangsung sampai 15 September 2013 di Cendrawasih dan Plenary Hall JCC. Harga tiket masuk Rp 20 ribu dari pukul 10.00-21.00 WIB untuk hari Jumat dan pukul 09.30-21.00 WIB untuk Sabtu-Minggu.

SUMBER : http://id.berita.yahoo.com

Tuesday, 10 September 2013

3 Tablet yang 'Pas' Dibawa Berwisata

TEMPO.CO, Jakarta - Berwisata lebih nyaman jika barang bawaan tidak terlalu berat dan penuh. Banyak dari pelancong yang tetap ingin membawa perangkat elektronik untuk hiburan selingan. Kini, teknologi telah mempermudah hal itu. Sudah banyak vendor yang menyediakan puluhan tablet praktis untuk dibawa berwisata.
Kebanyakan konsumen akan lebih merasa 'bergaya' jika membawa iPad ketika berwisata. Padahal, banyak tablet yang punya keunggulan sama dengan iPad, bahkan lebih pas untuk dibawa berwisata. Berikut 3 tablet tersebut:
1. Sony Xperia Tablet Z
Sony sepertinya sudah mantap membuat perangkat yang tahan kondisi ekstrim. Tablet anti-pasir ini dibangun dengan layar 10 inci yang memilki rasio HD tapi tetap tipis. Tablet ini juga tahan air.  Ini berarti, jika pelancong memilih wisata air, tidak perlu khawatir dengan tablet-nya. Selain tangguh, tablet Android ini dilengkapi dengan kamera depan dan belakang, GPS, dan memori 16GB.
2. Google Nexus 7
Tablet buatan Asus untuk Google ini termasuk ke dalam tablet paling ringan di kelasnya. Meski sangat ringan, tablet ini bisa melakukan pekerjaan berat seperti bermain game dengan grafik tinggi. Dengan sistem the zippy quad-core processor, tablet ini mampu bekerja dengan sangat cepat dan multi-tasking. Baterainya bisa bertahan hingga 7 jam.
Tablet ini dibangun dengan layar 7 inci dan 1.200 piksel panel LCD. Memorinya hingga 16 GB. Selain itu, tablet ini juga dibangun dengan Wi-Fi dengan koneski 4G. Bagi wisatwan bisnis dan penggemar game, tablet ini jelas memberikan keuntungan.
3. Kindle Fire HD
Tablet ini memang tidak terlalu canggih, tapi sangat praktis digunakan. Tablet ini memiliki layar 7 inci, memang tidak seramping Google Nexus 7, tapi tetapi digemari. Dengan memori 16 GB, tablet ini cukup untuk menyimpan berbagai data.
Tablet ini dibangun dengan dual-core The Fire. Resolusi layarnya pun tidak tajam. Bahkan tidak ada koneksi GPS atau Wi-Fi. Namun, banyak pengguna yang nyaman dengan tablet ini. Bagi wisatawan yang ingin tetap hi-tech tapi tidak ribet, Kindle Fire HD adalah pilihan tepat.

SUMBER : http://id.berita.yahoo.com

Monday, 2 September 2013

Mana Tempat Duduk Paling Aman dalam Pesawat?

TEMPO.CO, San Fransisco - Kecelakaan pesawat Asiana Airlines di San Francisco International Airport memicu ketakutan di benak jutaan orang terkait keamanan dalam penerbangan. Kecelakaan yang merengut nyawa tiga orang, dua di lokasi kejadian dan satu di rumah sakit, ini menambahn panjang daftar celaka yang melibatkan pesawat yang sebelumnya dinilai paling aman.
Menurut Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB), hanya satu dari 1,2 juta penerbangan berakhir dengan kecelakaan. Menurut lembaga ini, tindakan pencegahan untuk mempersiapkan situasi darurat turut andil dalam menyelamatkan penumpang.
Para ahli mengatakan posisi duduk di pesawat menjadi salah satu faktor "penyelamat" penumpang. Profesor Ed Galea dari University of Greenwich, yang telah menghabiskan lebih dari 25 tahun menganalisis bagaimana manusia bereaksi dalam keadaan darurat, menyatakan detik-detik sebelum insiden kecelakaan yang paling berbahaya. "Anda bertanggung jawab atas hidup Anda," kata Galea. "Jika Anda tahu apa yang Anda lakukan, Anda punya kesempatan yang lebih baik untuk bertahan hidup."
Galea mempelajari grafik tempat duduk lebih dari 100 kecelakaan pesawat dan mewawancarai puluhan korban. Ia menemukan bahwa orang yang selamatrata-rata duduk lima baris sebelum pintu darurat. Dia juga menemukan kursi di bagian belakang pesawat umumnya lebih aman, seperti juga kursi di bagian lorong.
Tingkat kelangsungan hidup dalam kecelakaan pesawat AS 1983-2000 adalah 95 persen, menurut NTSB. Tetapi yang penting untuk diingat saat terjadi kecelakaan adalah  tidak panik. "Anda dapat mempersiapkan diri untuk bereaksi dengan tepat dalam situasi darurat," kata Galea.
Dalam tes keselamatan penerbangan, uji Boeing 727 di Gurun Sonora tahun lalu menemukan bahwa bersiap untuk dampak kecelakaan memungkinkan seorang penumpang selamat dari kecelakaan.
Dalam uji ini, channel TV Discovery mendandani Boeing 727 untuk melakukan uji dengan biaya hampir US$ 500 ribu dengan memasang 38 kamera khusus dan sensor, dan kru pilot yang sangat berani. Para pilot mengenakan parasut, diselamatkan dari belakang pesawat hanya beberapa menit sebelum pesawat jet besar itu jatuh.
Dalam percobaan itu, penumpang di baris depan paling terkena dampak. Kursi pada baris satu sampai tujuh disebut sebagai kursi "fatal" dan kursi 7A terlempar keluar dari pesawat.
Uji ini juga mengungkapkan aspek-aspek lain dari kecelakaan pesawat, seperti sejumlah besar puing-puing bisa mematikan bagi setiap penumpang yang duduk tegak, dan betapa pentingnya untuk bisa keluar dengan cepat dari pesawat. Umumnya, duduk dalam lima baris dari pintu keluar penumpang memberikan peluang terbaik.
Selain itu, dalam kasus kecelakaan pesawat tak terduga kebanyakan kecelakaan terjadi dalam tiga menit pertama lepas landas atau delapan menit sebelum mendarat, menurut Ben Sherwood, penulis The Survivors Club - The Secrets and Science That could Save Your Life. Sherwood mengatakan 80 persen dari semua kecelakaan pesawat terjadi selama ini 11 menit dalam penerbangan. Alih-alih mengambil majalah atau melepas sepatu Anda, sangat penting untuk tetap waspada saat pesawat tinggal landas.
Sherwood menyarankan untuk memiliki sebuah rencana tindakan dalam kasus krisis tak terduga. "Jika pesawat celaka, sangat mungkin bahwa Anda akan bertahan, jika Anda melakukan hal yang benar, jika Anda memperhatikan, jika Anda punya rencana, jika Anda bertindak, maka kemungkinan akan lebih baik," kata Sherwood.
Namun jangan khawatir, tidak semua penerbangan berbahaya. Industri penerbangan juga telah mengambil langkah untuk melindungi penumpang dalam situasi darurat. "Naik pesawat komersial memiliki risiko celaka yang sama dengan naik eskalator," kata Direktur MIT International Center for Air Transportation, John Hansman Jr, pada ABC News.

SUMBER : http://id.berita.yahoo.com

3 Tablet yang 'Pas' Dibawa Berwisata

TEMPO.CO, Jakarta - Berwisata lebih nyaman jika barang bawaan tidak terlalu berat dan penuh. Banyak dari pelancong yang tetap ingin membawa perangkat elektronik untuk hiburan selingan. Kini, teknologi telah mempermudah hal itu. Sudah banyak vendor yang menyediakan puluhan tablet praktis untuk dibawa berwisata.
Kebanyakan konsumen akan lebih merasa 'bergaya' jika membawa iPad ketika berwisata. Padahal, banyak tablet yang punya keunggulan sama dengan iPad, bahkan lebih pas untuk dibawa berwisata. Berikut 3 tablet tersebut:

1. Sony Xperia Tablet Z
Sony sepertinya sudah mantap membuat perangkat yang tahan kondisi ekstrim. Tablet anti-pasir ini dibangun dengan layar 10 inci yang memilki rasio HD tapi tetap tipis. Tablet ini juga tahan air.  Ini berarti, jika pelancong memilih wisata air, tidak perlu khawatir dengan tablet-nya. Selain tangguh, tablet Android ini dilengkapi dengan kamera depan dan belakang, GPS, dan memori 16GB.

2. Google Nexus 7
Tablet buatan Asus untuk Google ini termasuk ke dalam tablet paling ringan di kelasnya. Meski sangat ringan, tablet ini bisa melakukan pekerjaan berat seperti bermain game dengan grafik tinggi. Dengan sistem the zippy quad-core processor, tablet ini mampu bekerja dengan sangat cepat dan multi-tasking. Baterainya bisa bertahan hingga 7 jam.
Tablet ini dibangun dengan layar 7 inci dan 1.200 piksel panel LCD. Memorinya hingga 16 GB. Selain itu, tablet ini juga dibangun dengan Wi-Fi dengan koneski 4G. Bagi wisatwan bisnis dan penggemar game, tablet ini jelas memberikan keuntungan.

3. Kindle Fire HD
Tablet ini memang tidak terlalu canggih, tapi sangat praktis digunakan. Tablet ini memiliki layar 7 inci, memang tidak seramping Google Nexus 7, tapi tetapi digemari. Dengan memori 16 GB, tablet ini cukup untuk menyimpan berbagai data.
Tablet ini dibangun dengan dual-core The Fire. Resolusi layarnya pun tidak tajam. Bahkan tidak ada koneksi GPS atau Wi-Fi. Namun, banyak pengguna yang nyaman dengan tablet ini. Bagi wisatawan yang ingin tetap hi-tech tapi tidak ribet, Kindle Fire HD adalah pilihan tepat.

SUMBER : http://id.berita.yahoo.com/

Tiga Langkah Mengatasi Jet Lag

Jalan-jalan ke suatu tempat yang berbeda zona waktu cukup jauh selalu punya efek tidak enak. Hal ini karena jam biologis tubuh berbeda dengan waktu setempat. Repotnya, melawan kantuk gara-gara jet lag kadang butuh waktu yang cukup lama untuk kembali normal. Berikut ini tiga langkah yang saya rasa efektif mengatasi jet lag:

Atur jadwal tidur
Saya sangat terbantu jika mengetahui zona waktu negara yang dikunjungi. Dengan begitu saya bisa tahu jam berapa tiba di tujuan, berapa lama di perjalanan, sehingga bisa beristirahat sebelum berangkat.

Ke London, misalnya. Penerbangan biasanya transit terlebih dahulu di Abu Dhabi, menjelang tengah malam dan harus menunggu sekitar tiga jam untuk melanjutkan penerbangan. Saat mata mulai mengantuk, kita harus mengantre untuk masuk pesawat dan terbang. Sementara penerbangan ke London juga tidak terlalu panjang. Hanya sekitar tiga atau empat jam. Dan, tiba di London sekitar jam tujuh pagi.

Jika sudah begitu, saya pun mengantisipasi untuk tidur sekitar dua jam sebelum berangkat. Lalu, begitu berangkat dari Jakarta, saya memaksakan diri langsung tidur di pesawat. Bablas sampai di Abu Dhabi. Begitu tiba di Abu Dhabi, saya baru mengisi perut tanpa perlu berkeliling bandara. Lebih baik duduk berselonjor sampai waktu masuk pesawat kembali, saya bisa melanjutkan tidur.

Begitu juga saat tiba di hotel, saya usahakan memejamkan mata barang satu-dua jam sebelum beraktivitas. Dengan menyimpan waktu istirahat, biasanya rasa kantuk yang sering melanda di waktu sore harinya bisa terbayarkan.

Waktu tidur sore tentunya bukanlah hal yang biasa dilakukan sebelum perjalanan. Untuk bisa cepat terlelap, beberapa hari sebelumnya, saya biasanya membiasakan untuk tidur cepat. Yang biasanya tidur jam 10 malam, beberapa hari sebelumnya, saya percepat jadi jam 8 malam.

Atur jadwal makan
Mulai beradaptasi urusan perut juga sangat membantu tubuh menyesuaikan dengan perbedaan zona waktu dan mengurangi efek jet lag. Jika kita mengetahui kalau kita akan tiba terlalu pagi atau terlalu malam, mulailah melatih dengan menyesuaikan waktu makan (entah itu sarapan, makan siang dan makan malam) beberapa hari sebelum keberangkatan.

Kalau jalan-jalan ke Australia, saya tiba pada pagi hari. Meski badan dan mata seharusnya masih terlelap dua jam lagi (mengikuti jam di Indonesia), saya memilih tidak sarapan dan menyantap makan siang lebih awal, mengikuti jam Sydney.

Dengan cara ini, kita mengurangi “gangguan” saat kita beristirahat. Perut tiba-tiba lapar akibat perubahan zona waktu saat sedang tidur atau beristirahat? Tentu tidak menyenangkan.

Selain itu, kurangi minuman beralkohol saat di pesawat, minum banyak air putih dan jika lapar, cobalah makan camilan seperti buah-buahan.

Bawa peralatan bantuan
Membawa peralatan bantuan yang membuat waktu istirahat selama perjalanan juga sangat membantu seperti bantal, kaos kaki, penutup mata dan earplug atau headphones. Mata yang lelah akan sangat sensitif dengan sinar lampu. Dengan tidur menggunakan penutup mata, mata pun tidak terekspos dengan lampu. Dan ini sangat membantu kita untuk bisa cepat pulas saat tidur.

Untuk earplug, kita bisa meminta pada pramugari jika terbang dengan maskapai biasa (bukan maskapai murah). Atau kalau ingin yang fungsional sekaligus, bisa membawa headphones. Kalau ingin benar-benar nyaman, bawalah headphones yang mempunyai fitur mengurangi kebisingan.

SUMBER :  http://id.berita.yahoo.com/

Sunday, 1 September 2013

Kalau Hobi Fotografi, Perjalanan Makin Asyik

KOMPAS.com - Bidikan kamera, mainkan zoom lensa, tahan napas sesaat, dan klik! Itu semua demi sebuah satu detik peristiwa yang terekam saat di perjalanan. "Foto itu bukan cuma indah tapi harus ada rasanya," kata Safir Makki, fotografer traveling senior.
Safir Makki sudah berkali–kali sengaja melakukan perjalanan ke beberapa negara sambil merekam peristiwa dan tempat dalam lensa kamera foto. Terakhir, Safir meluncurkan buku bertajuk “Juville Evolvere” atau dalam bahasa Indonesia “Evolusi Kaum Muda”. Buku ini adalah oleh–oleh yang dibawa pulang ke tanah air dari perjalanannya menyusuri tanah kaum Mullah, Iran.

Safir Makki mengakui, selain membuat perjalanan menjadi lebih asyik, hobi fotografi memberikan perspektif lain memahami tempat tujuan. Safir mengungkapkan, “Kita harus melakukan komunikasi yang baik. Di situ pentingnya mencairkan suasana agar kehadiran kita diterima dengan baik”.

SUMBER: http://travel.kompas.com

Jangan Takut Berwisata Sendirian

KOMPAS.com – Sungguh disayangkan jika rencana wisata Anda gagal karena ketidakhadiran teman seperjalanan. Dengan memperhatikan beberapa hal, Anda tetap bisa melakukan perjalanan wisata meskipun cuma seorang diri.

Sebagian orang nyaman berpergian sendiri dan sebagian lagi takut dan khawatir jika berjalan-jalan seorang diri. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar karena kejahatan bisa terjadi di mana saja.

Berikut beberapa tips untuk Anda, para wanita, yang ingin berwisata sendiri ke luar negeri atau ke tempat yang belum pernah Anda singgahi sebelumnya.

SUMBER : http://travel.kompas.com

Tips Barang yang Wajib Dibawa untuk Berlibur

KOMPAS.com – Bingung membawa barang-barang untuk liburan? Dibawa atau ditinggal? Bawa berapa ya? Pertama, takut kurang. Kedua, takut lebih. Dibawa atau beli di sana ya? Akhirnya malah bingung sendiri, barang apa saja yang dibawa untuk liburan.
Prinsip utama dalam mengemas isi koper dan tas untuk liburan adalah bawa yang paling dibutuhkan. Kebutuhan untuk bergaya bisa menyusul. Kebutuhan utama selama perjalanan liburan adalah dokumen dan pakaian.
Dokumen yang paling penting dibawa dan tidak boleh tertinggal adalah paspor, visa, dan tiket. Simpanlah dokumen ini di tempat yang aman dan rapi. Aman yang dimaksud adalah bukan hanya aman dari hilang atau ketinggalan di suatu tempat tapi juga aman dari kerusakan misalnya air, ketumpahan bahan berwarna seperti makanan dan minuman.

Biasanya ketiga dokumen ini disimpan di satu dompet atau tas kecil yang memang khusus untuk dokumen. Jangan malas untuk memfoto kopi dokumen-dokumen utama ini, berjaga untuk kejadian buruk di kemudian hari.

SUMBER : http://travel.kompas.com