TRIBUNLAMPUNG.CO.ID-Merosotnya nilai rupiah terhadap
dolar AS hingga menyentuh level Rp 11.000 beberapa pekan belakangan,
memukul kalangan industri, termasuk idustri penerbangan.
Lion Air sebagai salah satu maskapai
berbiaya murah, atau low cost carrier (LCC) sejauh ini masih menunggu
nilai rupiah stabil. Kendati demikian, Direktur Umum Lion Air Indonesia,
Edward Sirait mengatakan bukan tidak mungkin bisnis maskapai bakal kolaps jika tidak menaikkan tarif.
"Kalau
(tarif) kelas eksekutif tidak mungkin naik sebelum Kementerian
Perhubungan memberikan batas atas. Sekarang batas atas itu kan ada dua
asumsi, dulu waktu penetapan itu dolarnya masih di bawah Rp 10.000
demikian juga untuk fuel (bahan bakar)," terang Edward, di hanggar Lion
Group, di Batam, Kamis (29/9/2013).
SUMBER : http://lampung.tribunnews.com
No comments:
Post a Comment